hari ini gue potong rambut ditempat langganan gue deket rumah, udah sering sih gue potong rambut disitu dan atmosfirnya selalu sama, tiap gue masuk tempat cukur itu gue berasa ada di planet antah berantah, sebut saja "Planet Madura". kenapa gue namain kayak gitu karna jujur aja tiap gue kesitu tukang cukurnya pasti ngobrol satu sama lain pake bahasa Madura, maklum disitu tukang cukurnya perantauan dr Madura semua makanya di depan tempat cukur itu ada semacam tulisan "POTONG RAMBUT MADURA" dgn font khas yg sudah pasti dibikin secara manual menggunakan cutter,gunting dan scotlet.
semacam kayak gini dah...
dulu gue selalu beranggapan kalo Madura itu identik dgn sate dan clurit, beberapa waktu belakangan gue sempat berfikir Madura juga identik dgn besi setelah beberapa kali nonton open micnya Trentan Muslim, comic asli Madura. beberapa hari ini anggapan2 itu bertambah lagi setelah gue berfikir ternyata orang Madura juga berjodoh dgn gunting rambut.
bukannya apa2 tp coba aja lo bayangin ditiap wilayah di kota tempat tinggal lo tiap sudutnya ada tukang potong Madura, ini mungkin semacam invasi dr rakyat Madura. bayangkan jika semua tempat di huni tukang cukur dr Madura, bisa pulau Madura pindah dah bahkan mungkin bisa jadi provinsi kalo tiap kota2 lain juga dihuni orang Madura. tp jangan pernah sekali-kali nyoba ngebayangin orang Madura go internasional, bisa2 planet bumi ini akan penuh dgn orang Madura,jadi Planet Madura namanya.
entah kenapa banyak orang Madura yg memilih untuk merantau, hampir ditiap daerah yg pernah gue kunjungi pasti ada orang Madura, entah karna di Madura masih kurang lapangan pekerjaan atau emang mereka udah punya niat menginvasi bumi, hanya mereka dan Tuhan yg tau,hahaha....
tapi gue salut sama orang Madura, dimanapun dia tinggal dia tetap mempertahankan ciri khas daerahnya dan yg pasti tarif cukurnya murah meriah....
Ini Kisah
Kamis, 17 Juli 2014
Senin, 05 Mei 2014
Apalah -_-
"I choose a lazy person to do a hard job. Because a lazy person will find an easy way to do it." - Bill GatesKalimat Bill Gates diatas kalo diartikan kurang lebih bermakna:
"Aku memilih seorang pemalas untuk melakukan tugas berat. Karena seorang pemalas akan menemukan cara mudah untuk melakukannya"Seorang Bill Gates telah mampu melihat sisi lain dari seorang pemalas. Di Indonesia, seorang pemalas selalu diidentikkan dgn orang bodoh. Bahkan ada pepatah mengatakan,
"Malas pangkal Bodoh"itu asal saja,entah ada atau tidak pepatah seperti itu saya gak tau :D
Tapi jaman mulai berubah, di Indonesia sudah banyak orang yg menerapkan cara Bill Gates.
Kalo gak percaya tonton iklan Tolak Angin,ada tagline:
"Orang pintar minum Tol*k Ang*n"Jadi kerjaan orang pintar cuma minum obat herbal. Maka dari itu gak usahlah jadi orang yg pinter2 bgt apalagi jadi orang yg sok pinter,lebih tidak dianjurkan.
Sabtu, 22 Maret 2014
CINTA
Cinta itu tentang "merelakan",bukan tentang "memaksakan"...
Sering kita terjebak dalam situasi dimana kita harus memilih antara mengikhlaskan dan mempertahankan.
Ada kalanya tidak semua yg kita harap dan inginkan dapat terwujud.
Begitupun cinta,sekeras apapun kita berusaha jika dia memang bukan jodoh kita,apa mau dikata.
Namun tidak semua manusia mampu merelakan,ada beberapa orang yg tidak mampu merelakan yg akhirnya berimbas pada dirinya sendiri.
Ada juga orang yg rela dimulut tak rela dihati,hingga pada akhirnya dia hanya menyakiti dirinya sendiri.
Bukan hal yang mudah memang untuk merelakan sesuatu/seseorang yg sudah dekat dgn kita tp jika dia merasa lebih bahagia dg yg lain apakah kita harus menghancurkan kebahagiaannya?
Dunia tak akan berhenti selagi kita masih terpuruk meratapi keinginan yg tak kunjung terwujud.
Sering kita terjebak dalam situasi dimana kita harus memilih antara mengikhlaskan dan mempertahankan.
Ada kalanya tidak semua yg kita harap dan inginkan dapat terwujud.
Begitupun cinta,sekeras apapun kita berusaha jika dia memang bukan jodoh kita,apa mau dikata.
Namun tidak semua manusia mampu merelakan,ada beberapa orang yg tidak mampu merelakan yg akhirnya berimbas pada dirinya sendiri.
Ada juga orang yg rela dimulut tak rela dihati,hingga pada akhirnya dia hanya menyakiti dirinya sendiri.
Bukan hal yang mudah memang untuk merelakan sesuatu/seseorang yg sudah dekat dgn kita tp jika dia merasa lebih bahagia dg yg lain apakah kita harus menghancurkan kebahagiaannya?
Dunia tak akan berhenti selagi kita masih terpuruk meratapi keinginan yg tak kunjung terwujud.
Yakinlah jika dia untukmu,dia akan kembali padamu dan kalaupun dia bukan untukmu,Tuhan sudah mempersiapkan yg lebih baik bagimu.
Senin, 10 Maret 2014
Tya dan Mas Nur
"Gak semua yg lo pengen,gak semua yg lo suka,gak semua yg lo impikan harus jadi kenyataan dan jadi milik lo."
Banyak orang yang ngomong kayak gitu tp gak sedikit juga yg tidak menerapkannya.
Salah satunya terjadi pada Tya,gadis belia yg baru beranjak dewasa,dengan usia baru 18 tahun dia masih berkelana mencari jati dirinya.
Kisahnya berawal ketika dia pindah sekolah, pada awalnya kehidupan Tya tak lebih indah dr remaja2 seusianya namun juga tak sesuram dr yg dibayangkan. Punya pacar, banyak teman dan keluarga yg harmonis. Kehidupannya biasa saja,bukan dr keluarga yg kaya juga bukan dr keluarga yg kurang mampu.
Hanya saja hari2nya bergejolak ketika dia pindah sekolah karna tuntutan keluarga. Tak ada yg mengira jika suatu hari ada seseorang yg menggetarkan hatinya.
Hari pertama masuk, bukan hal yg baru lagi baginya jika disuruh memperkenalkan diri. Hanya saja untuk sekarang ada hal baru yg dia alami dimana dia dikondisikan di lingkungan yg mayoritasnya laki2. Yup, Tya pindah ke STM, sekolah teknik yg mayoritas muridnya laki2.
Berada disekolah baru tidak membuatnya menutup diri,dia mampu beradaptasi dg sangat baik meskipun lingkungannya dikuasai oleh laki2.
Hari demi hari telah berlalu, Tya mulai banyak memperoleh teman hingga suatu hari datanglah sesosok laki2 yg bisa dibilang membuat hati Tya bergetar. Nur, itulah nama sosok laki2 yg membuat hati Tya bergejolak. Nur baru masuk sekolah lagi setelah sebulan dia dirawat karna kecelakaan motor sehabis pulang sekolah. Kebetulan Nur satu kelas dg Tya jadi sangat mudah bagi Tya untuk mengamati sosok yg dia kagumi itu.
Sebulan berlalu,Tya sudah mulai dekat dgn Nur. Tya sudah mulai paham bagaimana karakter Nur,apa kesukaannya dsb. Keduanya juga sudah mulai sering smsan, telfon2an dan ngobrol berdua sampai pada tahap dimana keduanya saling punya sapaan akrab, Tya manggil Nur dgn Mas Nur sedang Nur memanggil Tya dgn Dek Tya. Keduanya pun tau kalau Tya sudah ada yg punya hanya saja mereka menganggap tidak ada yg salah dgn itu, Tya menganggap dia tidak berselingkuh sedangkan Mas Nur pun menghormati kekasih Tya.
Hari berganti hari,tanpa disadari ,mulai tumbuh benih2 cinta dihati Tya. Perasaan yg awalnya hanya sebuah kekaguman kini berganti dgn rasa cinta. Tya mulai memberikan perhatian layaknya seorang kekasih. Banyak yg mengira mereka berdua sudah menjadi pasangan kekasih. Seakan tak peduli dgn omongan disekitarnya Tya justru semakin terobsesi dgn Nur. Perhatian yg di berikan oleh Nur juga membuat Tya semakin berharap. Semakin lama Tya semakin dekat dgn Nur hingga pada akhirnya Tya memlilih melepas kekasihnya dan berharap kepada Nur.
Memang benar kata orang kalo waktu akan menjawab semuanya. Penantian yang selama ini Tya tunggu berakhir pada sebuah kenyataan bahwa ternyata Nur yg selama ini dia sayang sudah jadi milik orang. Tya tidak pernah sekalipun menyalahkan Nur, dia menghormati kekasih Nur sebagaimana Nur menghormati kekasih Tya dulu. Mencoba merelakan hanya membuat Tya semakin sayang pada Nur. Kini Tya belum tau apa yang akan dia perbuat, dia hanya berusaha menikmati apa yang dia rasa. Entah apa yg akan terjadi nanti tidak ada yg tau, Tya hanya terus berharap sampai waktu yang dia sendiri belum tau kapan akan berhenti...
Sekali lagi....
Terima kasih sudah membaca, semoga bisa mengisi waktu luang kalian ^_^
Banyak orang yang ngomong kayak gitu tp gak sedikit juga yg tidak menerapkannya.
Salah satunya terjadi pada Tya,gadis belia yg baru beranjak dewasa,dengan usia baru 18 tahun dia masih berkelana mencari jati dirinya.
Kisahnya berawal ketika dia pindah sekolah, pada awalnya kehidupan Tya tak lebih indah dr remaja2 seusianya namun juga tak sesuram dr yg dibayangkan. Punya pacar, banyak teman dan keluarga yg harmonis. Kehidupannya biasa saja,bukan dr keluarga yg kaya juga bukan dr keluarga yg kurang mampu.
Hanya saja hari2nya bergejolak ketika dia pindah sekolah karna tuntutan keluarga. Tak ada yg mengira jika suatu hari ada seseorang yg menggetarkan hatinya.
Hari pertama masuk, bukan hal yg baru lagi baginya jika disuruh memperkenalkan diri. Hanya saja untuk sekarang ada hal baru yg dia alami dimana dia dikondisikan di lingkungan yg mayoritasnya laki2. Yup, Tya pindah ke STM, sekolah teknik yg mayoritas muridnya laki2.
Berada disekolah baru tidak membuatnya menutup diri,dia mampu beradaptasi dg sangat baik meskipun lingkungannya dikuasai oleh laki2.
Hari demi hari telah berlalu, Tya mulai banyak memperoleh teman hingga suatu hari datanglah sesosok laki2 yg bisa dibilang membuat hati Tya bergetar. Nur, itulah nama sosok laki2 yg membuat hati Tya bergejolak. Nur baru masuk sekolah lagi setelah sebulan dia dirawat karna kecelakaan motor sehabis pulang sekolah. Kebetulan Nur satu kelas dg Tya jadi sangat mudah bagi Tya untuk mengamati sosok yg dia kagumi itu.
Sebulan berlalu,Tya sudah mulai dekat dgn Nur. Tya sudah mulai paham bagaimana karakter Nur,apa kesukaannya dsb. Keduanya juga sudah mulai sering smsan, telfon2an dan ngobrol berdua sampai pada tahap dimana keduanya saling punya sapaan akrab, Tya manggil Nur dgn Mas Nur sedang Nur memanggil Tya dgn Dek Tya. Keduanya pun tau kalau Tya sudah ada yg punya hanya saja mereka menganggap tidak ada yg salah dgn itu, Tya menganggap dia tidak berselingkuh sedangkan Mas Nur pun menghormati kekasih Tya.
Hari berganti hari,tanpa disadari ,mulai tumbuh benih2 cinta dihati Tya. Perasaan yg awalnya hanya sebuah kekaguman kini berganti dgn rasa cinta. Tya mulai memberikan perhatian layaknya seorang kekasih. Banyak yg mengira mereka berdua sudah menjadi pasangan kekasih. Seakan tak peduli dgn omongan disekitarnya Tya justru semakin terobsesi dgn Nur. Perhatian yg di berikan oleh Nur juga membuat Tya semakin berharap. Semakin lama Tya semakin dekat dgn Nur hingga pada akhirnya Tya memlilih melepas kekasihnya dan berharap kepada Nur.
Memang benar kata orang kalo waktu akan menjawab semuanya. Penantian yang selama ini Tya tunggu berakhir pada sebuah kenyataan bahwa ternyata Nur yg selama ini dia sayang sudah jadi milik orang. Tya tidak pernah sekalipun menyalahkan Nur, dia menghormati kekasih Nur sebagaimana Nur menghormati kekasih Tya dulu. Mencoba merelakan hanya membuat Tya semakin sayang pada Nur. Kini Tya belum tau apa yang akan dia perbuat, dia hanya berusaha menikmati apa yang dia rasa. Entah apa yg akan terjadi nanti tidak ada yg tau, Tya hanya terus berharap sampai waktu yang dia sendiri belum tau kapan akan berhenti...
Sekali lagi....
Tidak semua yang kamu inginkan dapat terwujud,tidak semua yang kamu bayangkan bisa jadi nyata....
Terima kasih sudah membaca, semoga bisa mengisi waktu luang kalian ^_^
Sabtu, 08 Februari 2014
Bersyukur :)
Pada akhirnya semua yang berawal pasti ada akhirnya.
Awal yang baik belum tentu berakhir dengan baik, dan awal yang buruk belum tentu berakhir dengan buruk.
Lakukan yang terbaik untuk hidup ini, tak peduli apa yang akan kita hadapi esok hari.
Awal yang baik belum tentu berakhir dengan baik, dan awal yang buruk belum tentu berakhir dengan buruk.
Lakukan yang terbaik untuk hidup ini, tak peduli apa yang akan kita hadapi esok hari.
Syukuri apa yang diberi Tuhan.
Cita-cita
Ponorogo, 08 Februari 2014
Banyak
anak muda jaman sekarang yang mendambakan sesuatu yang besar namun malas untuk
berusaha dan berdo’a.
Mereka
hanya berangan-angan tanpa tau arah dan tujuan.
Sebagian
lagi menjalani hidupnya hanya dengan berfoya-foya.
Semua
orang pasti mendambakan hidup sejahtera,tidak ada satupun manusia yang
menginginkan kesengsaraan,kalaupun ada itu hanyalah orang-orang yang sudah
putus asa dengan hidupnya.
Di waktu
kita kecil,banyak dari kita yang bercita-cita jadi dokter,polisi,tentara,dsb.
Sekarang? Kemana cita-cita yang kita inginkan dulu? Apa sudah terwujud? Atau
masih dalam perjalanan untuk mewujudkannya? Seberapa besar kamu
memperjuangkannya? Sudah sampai tahap mana?
Masih banyak "pertanyaan-pertanyaan" yang akan muncul seiring kita dewasa dan perjalanan menuju cita-cita itu akan semakin sulit,itulah mengapa CITA-CITA YANG BESAR HARUS DIIMBANGI DENGAN USAHA YANG KERAS DAN DO’A
Langganan:
Komentar (Atom)
